19 January 2017

Excuse me sir, Where is the bus station please?

Pada suatu sore ditahun 2007, waktu itu saya baru saja keluar dari Plaza Andalas. Dengan berjalan kaki saya bermaksud menuju toko buku Gramedia Padang. Ditengah jalan langkah saya di hentikan oleh dua orang turis. Satu laki-laki dan satu perempuan. masing-masing mereka menyandang sebuah ransel besar. panasnya kota padang membuat wajah mereka memerah dan keringat mengalir membasahi kaos mereka.
"Excuse me sir, where is the bus station please?" satu diantara mereka bertanya dengan sopan
Sesaat saya terdiam
"bus station please?" salah satu diantara mereka menyodorkan tiket bus angkutan yang sangat familiar waktu itu.
Saya terdiam, karena bukan hanya keterbatasan saya berkomunikasi dalam bahasa inggris. Namun bukan itu saja Tahun 2007, waktu itu Kota Padang tidak lagi memiliki Terminal bus. Plaza Andalas yang berdiri megah telah menggusur terminal bus ke Air pacah,
Bagaimana menjelaskan kepada mereka terminal bus yang sebenarnya, pun demikian jika saya menunjukan terminal bus tersebut, butuh biaya dan waktu lebih lama. Belum lagi rute ke terminal Aia pacah yang semerawut.
"Bus... Bus.. Bus Station" mereka mengulangi dengan menggunakan bahasa isyarat, menyangka saya tidak mengerti dengan maksud mereka.
Saya masih berpikir bagaimana cara mudah untuk menunjukan arah kepada mereka, apalagi pada ticket tertulis waktu keberangkatan adalah pukul 16.00 WIB. Waktu yang sangat pendek bila pergi ke terminal Aia Pacah.
Tiba-tiba saja saya punya ide.
"you should go to Padang State University"
"what? Sorry..?" wajah mereka terlihat kebingungan.
"you need more time to go to bus station. It is better to you to go to Padang state University, or Minang Plaza. You can wait your bus there, it easy, look at you bus logo company and ask the driver"
Daripada menunjukan terminal Aia Pacah, lebih baik menunjukan terminal bayangan di depan Kampus UNP atau Minang Plaza. Meskipun saya sebenarnya tidak setuju dengan kondisi jalan di depan kampus waktu itu, namun itulah jalan termudah bagi mereka
"how to get there?"
"get an angkot or a taxy" sambil menunjuk angkot di putih melaju disebarang jalan.
Mungkin penjelasan saya tidak begitu mereka pahami, setelah mengucapkan terima kasih dengan sopan mereka melanjutkan perjalanan mereka.
Saya tidak tahu apakah mereka naik angkot atau taxi. Naik angkot mungkin bukan pilihan yang tepat bagi mereka, karena mereka akan kesulitan dengan tungkai kaki mereka yang lebih panjang daripada rata-rata tungkai kaki warga Padang umumnya. Ditambah pula dengan ransel besar yang mereka sandang. Naik taxi mungkin juga bukan pilihan yang buruk, meskipun saya tahu mereka akan mendapatan biaya yang lebih besar.
***
Kota Padang, adalah ibukota propinsi di sumatera barat, Sebagai pusat layanan administrasi tentu Kota Padang menjadi kota Penting terutama dalam hal promosi wisata yang sudah gencar dilakukan oleh pemerintah daerah. Beberapa Iven-iven internasional yang dilaksanakan oleh beberapa lembaga seperti diantaranya Unversitas Andalas, Universitas Negeri Padang dan Perguruan tinggi lainnya, juga mampu mendatangkan wisatawan ke bumi Minangkabau ini.
Sayangnya minimnya informasi terkait transportasi kota padang membuat sebagian wisawatawan/calon wisatawan kebingungan. Seperti beberapa waktu lalu, teman saya yang akan menghadiri sebuah seminar di kota padang kebingungan bagaimana menuju Universitas Andalas sedangkan beliau menginap di Basko Hotel.
Informasi transportasi sangat penting sekali untuk menyokong pariwisata Sumatera Barat. Tidak semua wisatawan yang menggunakan biro perjalanan/ agen travel wisata. Sebagian mereka lebih menyukai menggunakan transportasi public yang murah meriah. Backpack adalah istilah yang familiar saat ini. Para Backpacker menyukai interaksi langsung dengan masyarakat. Bahkan diantara mereka adalah para akademisi/mahasiswa yang sedang dan akan melakukan penelitian.
Saya berharap, pemerintah daerah terutama kota Padang segera membangun sebuah terminal bus/angkot yang terintegrasi dengan mod transportasasi lain seperti transpadang, railbus yang akan beroperasi, kereta api, dan angkot dan bus antar kota dalam propinsi.
***
Tahun 2016, beberapa waktu lalu, ketika saya pulang dari Jakarta melalui BIM, dalam bus bandara DAMRI, dua orang bapak bertanya kepada saya "maaf mas, terminal busnya dimana ya? Kami hendak ke Surolangun"
Saya terdiam, tidak tahu menjawabnya. Adakah yang bisa bantu saya menjawabnya?

Registrasi Affilate Member RSC

Royal Society of Chemistry merupakan sebuah perkumpulan ahli kimia dunia yang berbasis di Inggris. Sebagai sebuah organisasi bagi ahli kimia, RSC memiliki berbagai divisi diantaranya adalah divisi Chemical Education.

Pada tahun 2014, melalui Himpunan Kimia Indonesia (HKI) saya bergabung sebagai Anggota Afiliasi.

Registrasi Affiliate member RSC sangat mudah, kita cukup mendaftar secara online. kemudina isi form yang sudah disediakan. saya mendapatkan diskon khusus karena waktu itu HKI dan RSC memiliki kerjasama. dan berkat bantuan ketua HKI, saya akhirnya menjadi anggota RSC, Royal Society of Chemistry.

17 January 2017

Analogi dalam kelas Sains


Analogi dalam Kelas Sains ; Pandauan FAR – Cara Menarik untuk mengajar dengan Menggunakan Analogi*
Allan G. Harrison, Richard K. Coll (Penulis),  Akhlish Nursetiadi (Penerjemaah)
Penerbit Indeks | 2013 | 276 Halaman 
ISBN 9789790624467

*Original Title : Using Analogies in Middle and Secondary Science Classroom; The FAR Guide – An Interesting way to teach with Analogies
Corwin Press ( A SAGE Company) | 2008  
ISBN 97814412913324

Mengajar Sains itu butuh ilmu dan seni. Kenapa dikatakan demikian? Sains tentu saja mempelajari objek benda atau fenomena yang terjadi di alam. Ada yang bisa diamati dengan mudah menggunakan alat indera, namun ada pula yang sulit dan harus menggunakan alat bantu. Untuk yang sulit diamati dan membutuhkan alat bantu, maka seorang guru dituntut memliki seni dalam mengajar. Bagaimana guru 
Analogi dalam kelas Sains ini ditulis untuk memudahkan guru menjelaskan materi pelajaran yang dianggap abstrak dan sulit, sehingga siswa mampu memahaminya dengan baik. Analogi merupakan alat belajar dan pengajaran yang istimewa. karena bukan hanya guru saja yang bisa menggunakannya, bahkan para ahli pun menggunakan analogi dalam menjelaskan hal-hal yang sulit agar mudah dimengerti.
Buku ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama penggunaan Analogi, dimana materi / konsep yang abstrak dan asing bagi siswa dijelaskan dengan menggunakan analogi yang dekat dengan kehidupan siswa, sehingga mudah diterima. Bagian Kedua adalah identifikasi analogi. Tidak semua analogi yang sesuai dengan konsepsi ilmiah. Karena itu setiap guru diharapkan untuk lebih kreatif dalam penggunaaan analogi.
Dalam Buku ini terdapat 48 contoh analogi yang bisa digunakan dalam pembelajaran sains. termasuk diantaranya Biologi, Fisika, Kimia dan Astronomi. Beberapa diantaranya menggunakan ilustrasi gambar, diagram, grafik dan charta yang membantu pembaca memahami analogi tersebut dengan mudah. Karena buku ini aslinya berbahasa inggris satu atau dua mengunakan analogi  yang tidak ada di Indonesia, seperti penggunaan gambar menara Kings Park yang terdapat di Perth-Autralia (halaman 28) untuk menjelaskan struktur DNA. Namun hal ini tidak menjadi masalah, karena pada bagian selanjutnya penulis menggunakan model jepitan baju untuk menjelaskan konsep yang sama.
Buku ini harus dibaca oleh guru dan calon guru sains, baik itu Fisika, biologi maupun kimia. Selain bahasanya mudah dipahami, juga dilengkapi dengan panduan FAR, Fokus, Aksi dan Refleksi. Satu lagi, penulis dalam buku ini juga mengharapkan pembaca tidak hanya terpaku pada contoh analogi yang sudah dituliskan disini. Penulis juga mengajak pembaca menggunakan analogi yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

04 January 2017

Apa yang terjadi pada pisang di luar angkasa?

Bagi kita yang mendengar atau membaca pertama kali pertanyaan ini, mungkin akan tersenyum. Menganggap ini hanyalah sebuah pertanyaan kelakar penuh canda. Namun tidak demikian bagi Dr. Fenny Martha Dwivany. Pemimpin  Banana Grup, sebuah grup peneliti di Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi (PPNN)
Dr. Fenny tertarik meneliti pisang karena Indonesia merupakan Negara dengan keanekaragaman varietas pisang terbanyak di dunia. Ada seribu lebih jenis Pisang di Indonesia, namun hanya beberapa saja yang dikenal oleh masyarakat. Berbanding terbalik dengan jumlah varietas pisang di Indonesia, dalam skala internasional Indonesia baru menempati posisi nomor 70 sebagai pengekspor pisang di dunia. Salah satu permasalahan petani pisang di Indonesia tidak bisa bersaing dengan petani luar adalah teknologi pengolahan pasca panen, baik itu penyimpanan maupun transportasi pisang dari petani sampai kepada konsumen.
Pemaparan pisang yang disampaikan oleh ahli genetic and molecular Biotechnology dalam materi yang bertajuk “From Basic to Applied Research: Indonesia Future Post Harvest Technology”. Materi ini dipapaprkan pada rangkaian kegiatan Nano for Kids and Teachers yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknology pada 13-15 Desember 2016 di gedung Central for Advance Science (CAS) Institut teknologi Bandung.
Dr. Fenny sendiri telah mengkaji Pisang selama sepuluh tahun. Tidak hanya fokus dengan pisang saja, bersama rekan-rekan peneliti lain beliau juga menggunakan material lain dalam penelitian ini. Seperti penggunaan khitosan untuk coating pisang dalam upaya pencegahan pembusukan pisang. Penggunaan bambu dalam mendesain kemasan pisang agar bisa bertahan lama. Penggunaan kulit pisang sebagai obat. dan lain-lainnya.
Seperti yang disampaikan sebelumnya, Banana grup ini merupakan grup multidisplin ilmu, tidak hanya sekedar membahas pisang dari segi genetic dan moleculer technology tapi juga bidang lain yang berkaitan dengannya. Tidak hanya itu juga, peneltian ini juga lintas Negara, salah satunya Grup banana ini akan mengirimkan sampel Pisang Indonesia ke luar Angkasa melalu kerjasama dengan peneliti di Jepang dan NASA.

Harapan Dr. Fenny terhadap peneltian ini adalah bagaimana menggunakan apa yang ada di laut, darat dan udara di Indonesia untuk kemaslahatan masyarakat Indonesia.
Informasi detail mengenai Grup ini silahkan klik tautan berikut www.thebananagroup.org

Nano for Kids and Teachers

Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi (PPNN) mengadakan Kegiatan yang bertajuk Nano for Kids and Teachers. Kegiatan ini diselenggarakan tanggal 13-15 Desember 2016 di gedung Central for Advance Science (CAS) Institut Teknologi Bandung (ITB). Peserta kegiatan merupakan Guru IPA (Biologi, Kimia, Fisika) dan siwa tingkat SMP/SMA/SMK dari berbagai sekolah yang diseleksi melalui pendaftaan online. Peserta diantaranya berasal dari Kota Padang, Padang Sidempuan, Bangka Belitung, Jakarta, Cirebon dan Bandung.  
Nanosains dan Nanoteknologi merupakan studi perilaku benda-benda dan struktur pada skala yang sangat kecil yaitu sekitar 1 nanometer (10-9 m) sampai 100 nanometer (100 x 10-9 m). Ukuran Nano merupakan ukuran yang sangat kecil, sebagai perbandingan ukuran nano adalah ukuran sehelai rambut yang dibelah menjadi seratus ribu bagian.  
Prof. Dr. Bambang Sunendar Purwasasmita, memberikan gambaran bahwa Nanosains dan Nanoteknologi merupakan hal yang menjadi tren penelitian dan pengembangan secara global saat ini, tidak hanya negara maju seperti Amerika, Rusia atau China namun juga negara berkembang, Seperti India dan Pakistan. China merupakan Negara yang paling banyak mempublikasikan hasil penelitian nanosains dan nanoteknologi dalam satu dekade terakhir, sedangan Pakistan merupakan salah satu negara paling cepat perkembangannya mempublikasikan hasil penelitian dibidang ini.  
Indonesia sendiri masih jauh tertinggal dalam nanosains dan Nanoteknologi ini. Oleh karena itu melalui kegiatan ini diharapkan guru-guru memperkenalkan Nanosains dan Nanoteknologi secara dini dengan mengintegrasikan dalam pembelajaran Sains. Sehingga diharapkan semakin banyak siswa yang mengenal dan tertarik mendalami Nanosains dan Nanoteknologi.  
Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi ini merupakan gabungan berbagai Grup Penelitian. Seperti Grup Banana yang dipimpin oleh Dr. fenny Martha Dwivany, merupakan grup yang mengkaji Pisang dari berbagai disiplin ilmu, baik itu biomolekuler, kimia, pertanian,  Farmasi, Bisnis bahkan sampai desain produk. Peneliti grup ini tidak hanya berasal dari lingkungan ITB saja namun juga berasal dari Luar ITB seperti Unpad dan Lainnya. Grup lainnya misalnya, Grup Material, Energi dan Lingkungan yang dipimpin oleh Prof. Dr. Bambang Sunendar Purwasasmita yang telah mencoba membuat beberapa material dari limbah, seperti baterai, batako, dan filter air yang berbasis nanosains dan nanoteknologi, juga merupakan gabungan peneliti dari multidiplin ilmu, seperti Fisika, Kimia, Teknik, Kedokteran dan lainnya.   
Para guru dan siswa diajak menyaksikan kegiatan penelitian yang sedang berlangsung bahkan juga diperkenankan untuk mengetahui dan menggunakan alat secara langsung seperti Scanning Electron Microscope (SEM), Transmission Electron Microscope (TEM) beserta alat pendukung lainnya yang berada di beberapa laboratorium terintegrasi seperti Advanced Functional Materials Laboratory, Advanced Materials Processing Laboratory, Inorganic Chemistry Laboratory, Laboratorium Kimia Fisik Material, Energy and Environmental Materials Laboratory,  dan Advanced Computing Laboratory.  
Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari ini, selain memperkenalkan Nanosains dan Nanoteknologi, memperkenalkan Kampus ITB lebih dekat. Mengelilingi kampus, mengunjungi perpustakaan dan laboratorium. Kegiatan ini semakin berkesan dengan adanya Outbond yang di ikuti oleh Peserta dan Panitia Nano For Kids and Teachers. Sehingga keakraban antara sesama peserta maupun dengan panitia terjalin erat.  
Banyak hal-hal baru yang diperoleh oleh peserta baik guru maupun siswa. semoga kegiatan ini bisa dilaksanakan dimasa yang akan datang. Melalui para guru dan siswa ini semoga Nanosains dan Nanoteknologi ini bisa diperkenalkan kepada masyarakat luas. Sehingga semakin banyak yang tertarik untuk meneliti dan mengembangkan teknologi berbasis Nanosains dan Nanoteknologi. 
catatan tambahan 
Informasi tentang Pusat Penelitian Nano Sains dan Nanoteknologi (PPNN) dan Kegiatan  Nano for Kids and Teacher dapat mengikuti tautan berikut ini http://nrcn.itb.ac.id/?p=367